PROPOLIS BIORAJA
Bebas Wax (lilin lebah)
Dipisahkan dengan nano tehnologi, sehingga jauh lebih murni
Kandungan : setiap ml mengandung 950 mg propolis liquid
Ijin Produksi :
DINKES RI P-IRT
Hasil uji lab Univ. Gajah Mada :
No sertifikat : 00908/01/LPPT/V/2015
Manfaat :
- Antibiotik alami, melawan berbagai jenis penyakit tanpa efek samping
- Memberikan kekebalan terhadap kuman dan penyakit
- Mengandung Zat anti kanker dan menyembuhkan Berbagai penyakit2 kronis lainnya
- alat/media sterilisasi, pengobatan infeksi tanpa kadarluasa
- Pengobatan luka bakar, luka borok dll
- pengobatan sakit gigi, gusi dan penyakit mulut lainnya
- membantu pengobatan HIV
- DLL
Harga Hanya : 99ribu / Paket
1 Paket = 2 botol Propolis Bioraja 6ml (Umumnya harga pasaran 100rb/botol)
Informasi lebih lanjut Hubungi :
Ma'rifatullah Idhofi
Sms / WA / Telp: 08567347133
Pin bbm: 7F94D507
Yang mau ikut bisnis nya juga boleh, silahkan daftar ke
http://bisnisbioraja.com/?reg=114
Belum termasuk ongkos kirim
Jawa : 10rb
Luar Jawa : 15rb
GRATIS.. ONGKIR KESELURUH INDONESIA.. untuk pembelian 7 paket
Sabtu, 26 September 2015
Jumat, 25 September 2015
ETIKA BISNIS # (Minggu 1)
BAB I
DEFINISI ETIKA BISNIS
1.1
Definisi Etika
dan Bisnis
Etika berasal dari kata Yunani Kuno:
“ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari
kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan.
1.2
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan
dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis
yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika
Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
1.3
Etika Moral, Hukum, & Agama
Etika (Etimologik), berasal dari
kata Yunani “Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum
Bahasa Indonesia yang baru, etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti: 1)
Ilmu yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
2) kumpulMoral berasal dari kata latin “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “Mores”
yang berarti adat atau cara hidup.
Moralitas (dari kata sifat latin
moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan moral. Hanya ada nada
lebih abstrak. Kita berbicara tentang moralitas suatu perbuatan artinya segi
moral suatu perbuatan atau baik buruknya,. Moralitas adalah sifat moral atau
keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan burukan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak. 3) nilai mengenai dasar dan salah yang di
anut suatu golongan atau masyarakat
Kumpulan atau persatuan
manusia-manusia yang saling mengadakan hubungan satu sama lain dinamakan
“masyarakat”.
Hukum adalah kumpulan aturan, baik
sebagai hasil pengundangan formal maupun dari kebiasaan, dimana suatu negara
atau masyarakat tertentu mengaku terikat sebagai anggota atau sebagai
subjeknya.
Agama adalah upaya manusia untuk
mengenal dan menyembah Ilahi [yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta
kesejahteraan hidup dan kehidupan kepada manusia]; upaya tersebut dilakukan
dengan berbagai ritus [secara pribadi dan bersama] yang ditujukan kepada Ilahi.
1.4
Klasifikasi Etika
Etika
dapat diklasifikasikan menjadi :
1.
Etika Deskriptif
Etika
deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku
manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola
perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang
telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.
2. Etika
Normatif
Etika
normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma
dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan
perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi
avuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
3.
Etika Deontologi
Etika
deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk
berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya
dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau
aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat
kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
4.
Etika Teleologi
Etika
Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para
pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya
sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik.
Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari
kepentingan semua pihak.
5.
Etika Relatifisme
Etika
relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan
kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika
ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya etika yang sesuai dengan
adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan
demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.
1.5
Konsepsi
Etika
Konsep etika bisnis tercermin pada
corporate culture (budaya perusahaan). Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan
merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita,
kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal ini
dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan
pengaturan kantor.
Langganan:
Postingan (Atom)